SulSel – jejakkasus.id
Pasca Tumbangnya Nurdin Abdullah sebagai Gubernur di sebabkan kasus gratifikasi. Sudirman Sulaiman kemudian di lantik oleh mendagri / mengambil alih kursi Gubernur.
Namun di era kepemimpinannya telah menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan, baik masyarakat atau pun sejumlah aktivis seperti yang di ungkapkan Dirfan Susanto Pendiri AMPRI dan juga pemilik Media Armada Group. Bahwa di era kepemimpinan Sudirman Sulaiman selaku gubernur, banyak menimbulkan kegaduhan di tengah – tengah kehidupan masyarakat dan hal tersebut dapat di lihat dari beberapa cacatan berikut :
1. Di hilangkannya atau tidak di ikut sertakannya BISSU ( Manusia Suci ) dalam acara adat di hari jadi Kabupaten Bone yang mana atas keinginan atau perintah Sudirman Sulaiman. Yang kemudian menuai banyak ktitikan dari masyarakat / tokoh – tokoh adat.
2. Penghinaan terhadap masyarakat RAMPI ( Luwu ) dimana dalam sambutan Sudirman Sulaiman yang menyuruh masyarakat RAMPI keluar dari Indonesia.
3. Pembongkaran Stadion Mattoangin / Andi Mattalata yang hari ini pembangunannya di hentikan oleh Sudirman Sulaiman. Juga telah mendapat protes keras dari suporter PSM hingga menimbulkan kekacuan di kantor gubernur.
4. Pencopotan Abd. Hayat Gani selaku sekrov di lakukan secara diam – diam dan terkesan ada kepentingan politik 2024. Juga hari ini menuai protes dari masyarakat sulawesi selatan.
Dari deretan peristiwa diatas dapat di duga bahwa Sudirman Sulaiman jelas telah mempertontonkan sistem politik biadab di Sulawesi Selatan. Ungkapnya.
Hal serupa pun di sampaikan oleh salah seorang Mahasiswa Muh. Ahlus ( Ketum AMPRI ) bahwa terkait pencopotan sekrov, Sudirman Sulaiman terkesan sengaja melakukan kebohongan / membohongi Rakyat dan para Jurnalis, lewat pernyataannya di beberapa media.
” Jika Dirinya Tidak Tahu Menahu / Tidak Mengurusi Surat Usulan Pemberhentian Sekrov Abd. Hayat Gani ” padahal terbukti hari ini surat pencopotan tersebut dirinya langsung memberikannya ke Abd. Hayat Gani.
Itu artinya bahwa Sudirman Sulaiman adalah Gubernur Pembohong sepanjang sejarah Sulawesi Selatan. dan periku seperi itu sangat menjijikan melekat pada diri seorang pemimpin apalagi sekelas Gubernur yang katanya berlatar belakang Ustadz. Ungkapnya.