Semarang, PIN - Realisasi investasi yang cenderung meningkat setiap tahunnya menjadikan Pemkab Semarang sebagai kandidat terbaik pelayanan terpadu dan kemudahan berusaha tingkat nasional.
Dari 415 Kabupaten di tanah air, Kabupaten Semarang termasuk delapan terbaik nominasi daerah dengan iklim Investasi terbaik. ” Hari ini ada uji petik untuk melihat apakah kondisi di lapangan itu sama dengan pemaparan yang disampaikan September lalu” kata ketua tim penilai lintas kementerian, Pande Nyoman Laksmi Kusumawati saat penilaian di Ruang Utama Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Kamis (12/10/2023).
Tim penilai pelayanan terpadu satu pintu dan percepatan pelaksanaan berusaha tingkat nasional diterima langsung oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha. Ikut mendampingi Sekda Djarot Supriyoto dan pimpinan perangkat daerah lainnya.
Pande Nyoman menambahkan penilaian lapangan diharapkan dapat menemukan bukti yang tepat tentang pelaksanaan pelayanan terpadu yang dilaksanakan tiap perangkat daerah.
Saat sambutan, Bupati H Ngesti Nugraha menegaskan komitmen Pemkab Semarang memberikan kemudahan berinvestasi. Diantaranya dengan melakukan revisi Perda Tata Ruang untuk menjamin kepastian tempat usaha. Selain itu penguatan kapasitas mal pelayanan terpadu (MPP) di Lopait Tuntang juga terus dilakukan. “Inovasi MPP dilakukan antara lain penambahan sistem informasi tata ruang yang cepat dan akurat. Selain itu juga akan ada peta digital industri, pertanian dan pariwisata di tahun 2024,” terangnya.
Tim penilai juga melakukan pengamatan langsung di MPP Lopait Tuntang.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Suratno melaporkan pada tahun 2020 realisasi investasi mencapai Rp4,3 triliun. Tahun berikutnya menurun karena pandemi Covid-19. Sedangkan tahun lalu kembali melonjak menjadi Rp4,6 triliun. Tahun ini dia optimis nilai investasi PMA maupun PMDN akan kembali meningkat.”Saat ini ada lima investor besar yang sedang berproses untuk menanamkan modalnya,” pungkasnya.
(Tumorang)