Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menyibak Era Baru Pendidikan: Musyawarah SMK Kabupaten Semarang Menciptakan Tonggak Sejarah

Rabu, 31 Januari 2024 | Rabu, Januari 31, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-31T13:42:34Z
Semarang, PortalIndonesiaNews.net-
Pagi yang cerah, tepat tanggal 31 Januari 2024, SMK Perintis 29 Ungaran menjadi saksi ketika pendidikan merangkak maju ke depan panggung. In House Training (IHT) diinisiasi oleh Bapak Dalih Usman, S.Pd., M.Pd, Sebagai Pengawas SMK Kabupaten Semarang, memasuki arena pendidikan dengan menghadirkan wakil kepala bidang kurikulum dan staf dari 22 SMK di Kabupaten Semarang Binaan Bapak Dalih Usman, S.Pd., M.Pd, dengan total peserta mencapai 37 orang.

Bapak Dalih, seorang pemimpin pendidikan berpengalaman, membuka tirai acara dengan pandangan tajamnya terhadap perkembangan sekolah yang belum merata. Suasana reflektif seolah meresapi setiap peserta, menggiring mereka ke dalam sebuah forum musyawarah yang bukan sekadar pertemuan rutin. Panggung ini diisi dengan energi penuh semangat, menantang setiap peserta untuk merenung dan berubah.

Wakil Kepala Kurikulum, sebagai pusat pembicaraan, dipandang bukan hanya sebagai "orang nomor dua" di lingkungan sekolah, melainkan sebagai kunci perubahan. Bapak Dalih membuka diskusi dengan pemahaman mendalam tentang kurikulum, dari teoritis hingga implementasinya dalam keseharian sekolahan sangatlah memotivasi. Peserta diajak melihat Waka Kurikulum sebagai penggerak utama perubahan, sosok yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengembangkan fondasi pendidikan.

Pertanyaan menarik tentang keselarasan kurikulum dengan dunia industri membawa diskusi ke dimensi yang lebih luas. Suara peserta terdengar, merayakan urgensi menciptakan lulusan yang tidak hanya mahir secara akademis tetapi juga siap menghadapi dunia kerja yang dinamis. Isu kekurangan fokus pada aspek wirausaha dalam materi kurikulum menjadi sorotan utama.

Dalam forum diskusi, Peserta bernama Pak Santoso dengan tegas mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya kesiapan mental dan fisik siswa SMK. Muncul pertanyaan mengenai bagaimana menciptakan persiapan yang memadai, terutama dalam aspek latihan mental dan fisik, untuk menghadapi dunia kerja dan industri. Diskusi berlanjut dengan eksplorasi ide perubahan pola pembelajaran, pembentukan kelompok siswa yang siap terjun ke dunia industri, serta penyesuaian KBM secara menyeluruh.