PortalindonesiaNews.Net _ JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus memperkuat komitmennya dalam memerangi korupsi, yang menjadi ancaman serius bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan menggalakkan program pengendalian gratifikasi melalui berbagai inisiatif, termasuk penyelenggaraan seminar antikorupsi.
Seminar bertema "Cegah Korupsi, Identifikasi Risiko Fraud Pada Kegiatan Pengaturan dan Pengawasan Sektor Hilir Migas" diadakan sebagai bentuk dukungan nyata BPH Migas terhadap aksi antikorupsi. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman peserta tentang risiko fraud serta cara mengidentifikasi dan mencegahnya, khususnya di sektor hilir minyak dan gas bumi.
Pihak BPH Migas berharap melalui program ini, pengelolaan sektor hilir migas dapat berjalan lebih transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi. Langkah ini dinilai sangat penting untuk mendorong pembangunan nasional yang berkelanjutan.
"Korupsi bukan hanya merugikan negara secara materiil, tetapi juga menghambat pembangunan dan menyengsarakan rakyat. Oleh karena itu, kami berkomitmen penuh untuk mendorong pengendalian gratifikasi dalam setiap aktivitas pengaturan dan pengawasan di sektor hilir migas," kata perwakilan BPH Migas.
Seminar tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI). Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan pentingnya menjaga integritas dalam tugas pengaturan dan pengawasan yang dilakukan instansi tersebut.
"Kami ingin segala sesuatu berjalan sesuai aturan. Jangan sampai kita terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Integritas harus tetap terjaga," ujar Erika Retnowati dalam rilis pers yang diterima pada Sabtu (17/8/2024).
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat budaya antikorupsi di lingkungan BPH Migas dan memberikan kontribusi positif dalam membangun bangsa yang bersih dari praktik korupsi.
Laporan : iskandar