PortalindonesiaNews.Net _ Semarang - Aksi demonstrasi yang berlangsung di Semarang pada Senin, 26 Agustus 2024, menuntut turunnya Presiden Joko Widodo dari jabatannya, berubah ricuh setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Dalam kepanikan yang terjadi, sejumlah demonstran menyelamatkan diri dengan berlari menuju basement sebuah pusat perbelanjaan terdekat.
Kericuhan bermula saat massa demonstran semakin memanas dan terjadi dorong-mendorong dengan barisan aparat kepolisian. Untuk mengendalikan situasi, aparat terpaksa menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Hal ini menyebabkan kepanikan di antara para demonstran yang segera mencari perlindungan, termasuk ke dalam mall terdekat.
"Saat gas air mata ditembakkan, semua orang panik dan lari ke arah mall. Banyak yang akhirnya berlindung di basement untuk menghindari gas air mata," kata salah seorang demonstran.
Situasi di basement mall sempat kacau dengan banyaknya demonstran yang berdesak-desakan mencari udara segar. Beberapa di antaranya terlihat mengalami sesak napas akibat paparan gas air mata, dan segera diberikan bantuan oleh rekan-rekannya.
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi untuk memastikan situasi tetap kondusif. Meski kericuhan berhasil diredam, pihak kepolisian mengimbau agar aksi-aksi serupa dilakukan dengan damai dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban dari insiden ini, namun beberapa demonstran mengalami luka ringan akibat bentrokan dan dampak gas air mata.
Redaksi